Dalam dunia industri, istilah merek menjadi salah satu kata yang popular dalam kehidupan sehari-hari. Merek sekarang tidak hanya dikaitkan oleh produk tetapu juga dengan berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan (Knapp, 2000). Menurut American Association (Kotler, 2000) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol rancangan atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual agar dapat membedakan produk tersbut dari prosuk pesaing.
Merek memberi sejumlah keuntungan pada produsen maupun konsumen. Simamora (2002) menyebutkan dengan adanya merek, masyarakat mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan memperoleh informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya merek oleh masyarakat membuat pihak perusahaan meningkatkan inovasi produk untuk menghadapi persaingan. Sedangkan bagi produsen merek tentunya bermanfaat untuk melakukan segementasi pasar, menarik konsumen untuk membeli produk dari merek tersebut serta memberikan perlindungan terhadap produk yang dihasilkan.
Merek mempunyai makna yang berebda-beda bagi para produsen. Menurut Hermawan Kertajaya (dalam Simamora, 2002), perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda dalam memandang merek. Hal itu tergantung pada tipe pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Berikut ini adalah tipe-tipe pemasaran yang biasa digunakan oleh berbagai perusahaan:
- No Marketing, tipe pemasaran ini dilakukan pada saat perusahaan memonopoli pasar dan tidak memiliki pesaing. Konsumen pasti mencari produk karena tidak ada pilihan. Dalam hal ini, merek hanya dianggap sekedar nama.
- Mass Markting, tipe pemasaran ini dilakukan ketika perusahaan sudah memiliki pesaing walaupun pesaingnya lemah, untuk itu perusahaan masih menguasai sebagaian besar pasar dengan melakukan pemasaran massal (mass marketing), dan pada saat itu merek tidak lebih dari sekedar mengenalkan produk (brand awareness).
- Segmented Marketing, dilakukan pada saat persaingan mulai ketat, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. Dalam tipe pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra baik tentang mareknya, karena itu merek diperlukan sebagai jangkar asosiasi (brand association).
- Niche Marketing, ketika persaingan bertambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan segmen, melaikan ceruk pasar (niche marekting) yang ukurannya lebih kecil tetapi memiliki perilaku khas. Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan kesan bahwa mereknya berkualitas, karena itu merek adalah persepsi kualitas (perceived quality).
- Individualized Marketing, ketika sudah mencapai puncak persaingan, bagi perusahaan merek berkaitan dangan loyalitas (brand loyality). Dalam puncak persaingan tentunya jumlah pesaing sangat banyak dengan berbagai strategi yang digunakan dan konsumen tidak mau hanya sekedar dipandang sebagai pembeli saja, kaena itu perusahaan harus menjalin kemitraan dengan konsumen melalui individualized marketing.
Merek juga bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai (Keller, 2003) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2005,20):
- Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sidaan dan pencatatan akuntasi.
- Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau produk yang unik.
- Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
- Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
- Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
Manfaat merek bagi konsumen adalah:
- Identifikasi: Memberikan makna bagi produk, mudah mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari.
- Praktikalitas: Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang identik dan loyalitas.
- Jaminan: Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu dan ditempat berbeda.
- Optimisasi: Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.
- Karakteristik: Mendaptkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain.
- Kontinuitas: Kepuasan terwujud melalui familaritas dan intimasi merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun.
- Hedonistik: Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan komunikasinya.
- Etis: Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.