Website yang berisi materi dan soal

Sunday, March 29, 2020

MENGENAL WORKSPACE PHOTOSHOP

Ketika anda pertama kali membuka Photoshop, anda akan melihat ruang kerja (Workspace) dan di dalamnya anda dapat membuat atau mengedit gambar anda yang anda inginkan. Di bagian atas terdapat menu bar, yang memberikan anda akses ke berbagai fungsi seperti kontrol layer, koreksi gambar, filter dll. Di bawah menu bar anda dapat melihat options bar, yang menampilkan opsi pengaturan untuk tool yang sedang digunakan. Berbagai pilihan palet akan tampil di sebelah kanan dan pilihan toolbox di sebelah kiri.


  1. Menu bar: Terdiri dari 11 menu yaitu : menu File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, Analysis, 3D, View, Windows & Help yang berisi perintah.
  2. Options bar : Option bar berada active image area yang menampilkan pilihan (opsi) yang tersedia dan akan berubah sesuai dengan tool yang sedang digunakan.
  3. Toolbox : Berisi tool untuk desain, edit, seleksi dan manipulasi objek gambar. Tool yang memiliki tanda segitiga kecil (di ujung kanan bawah) dapat dibuka dengan klik dan tahan tombol mouse hingga muncul pilihan tool tambahan.
  4. Status bar : Menampilkan informasi tentang objek dan tampilannya; berisi informasi ringkas tentang tool yang digunakan dll.
  5. Active area : Menampilkan gambar atau teks yang sedang diedit.
  6. Palettes : Digunakan untuk mempermudah pekerjaan dan memiliki fungsi spesifik misalnya palet Layers untuk mengatur layer pada image.
  7. Docking well : Digunakan untuk menyimpan palet yang sering digunakan sehingga dapat diakses dengan lebih mudah.


Share:

Wednesday, December 25, 2019

INDIKATOR-INDIKATOR SUKU BUNGA


Ada beberapa indikator suku bunga yang berhasil saya himpun berdasarkan hasil eksplorasi saya di Google Cendekia, yaitu :

  • Indikator Suku Bunga Versi Ainun Jariah

Dalam jurnalnya yang berjudul "Analisis Suku Bunga Kredit dan Kualitas Pelayanan Serta Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Nasabah Pada BPR Lumajang" menjelaskan bahwa indikator dari suku bunga adalah :
  1. Manfaat suku bunga bagi nasabah
  2. Besaran suku bunga artnya suku bunga terjangkau bagi nasabah
  3. Perbandingan suku bunga dengan bank lain

  • Indikator Suku Bunga Versi Fajar Adhitya

Dalam jurnalnya yang berjudul "Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kualitas Pelayanan Inti, Kualitas Pelayanan Periferal Dan Kemampuan Tenaga Marketing Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan Kredit Di Bank Mandiri Unit Mikro Distrik Semarang" menjelaskan bahwa indikator dari suku bunga adalah :
  1. Tingkat suku bunga
  2. Penetapan suku bunga berdasarkan plafon pinjaman
  3. Sistem pembebanan bunga kredit
  4. Perbandingan suku bunga kredit dengan bank lain
  5. Diskriminasi dalam pemberian suku bunga kredit

  • Indikator Suku Bunga Versi Eko Suprapto, Maria Mimin M, Azis Fathoni

Dalam jurnalnya yang berjudul "Pengaruh Fasilitas Kredit, Suku Bunga, Jangka Waktu Dan Jumlah Kredit Terhadap Keputusan Menggunakan Kredit PD BPR Kota Semarang Cabang Madiun" menjelaskan bahwa indikator dari suku bunga adalah :
  1. Membantu mengalirkan tabungan berjalan ke arah investasi
  2. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia
  3. Menyeimbangkan jumlah uang beredar
  4. Merupakan alat penting kebijakan pemerintah

  • Indikator Suku Bunga Versi Mayes Rita

Dalam Skripsinya yang berjudul "Analisis Pengaruh Suku Bunga Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah Bank Tabungan Negara Cabang Bandar Lampung" menjelaskan bahwa indikator dari suku bunga adalah :
  1. Suku bunga kompetitif
  2. Jangka waktu kredit KPR
  3. Kemudahan proses KPR
  • Indikator Margin/Suku Bunga Versi Andi Silvana Ugi

Dalam skripsinya yang berjudul "Pengaruh Margin Dan Jangka Waktu Pembayaran Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil Pembiayaan Di BPRS Niaga Madani Makassar" menjelaskan bahwa indikator dari margin/suku bunga adalah :
  1. Tingkat margin terjangkau
  2. Perbandingan Tingkat Margin dengan bank lain
  3. Tingkat margin sesuai dengan besaran pinjaman
  4. Tingkat margin sesuai dengan kesepakatan

  • Indikator Suku Bunga Versi Nikita Desi Anggraeni

Dalam skripsinya yang berjudul "Analisis Pengaruh Aset, Jaminan Dan Persepsi Suku Bunga, Pinjaman Perbankan Terhadap Keputusan Kredit Para Pelaku UMKM Di Kota Blitar" menjelaskan bahwa indikator dari suku bunga adalah :
  1. Penetapan suku bunga

  • Indikator Suku Bunga Versi Muhammad Rizky Pahlevi

Dalam Jurnalnya yang berjudul "Pengaruh Suku Bunga Dan Jangka Waktu Terhadap Kredit Macer Pada PT BPR Prima Dana Abadi Palembang" menjelaskan bahwa indikator dari suku bunga adalah :
  1. Suku bunga kredit sesuai dengan perjanjian kredit
  2. Suku bunga ringan
  3. Tawaran suku bunga yang lebih baik pada saat pelunasan kredit lebih awal dibandingkan bank lain
  4. Pemahaman nasabah mengenai suku bunga
  5. Keseuaian suku bunga kredit dengan keinginan nasabah
  6. Nasabah dapat memilih jenis pinjaman sesuai dengan hitung bunga yang diinginkan 
Share:

Sunday, December 22, 2019

DEFENISI DAN INDIKATOR SUKU BUNGA


Definisi Suku Bunga

Menurut Kasmir, (2002:121) suku bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Sudono Sukirno (2006:375) menyatakan suku bunga adalah bunga yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal.

Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002:209), jenis-jenis suku bunga:
  • Suku bunga deposito, terdiri dari suku bunga (counter) yaitu suku bunga yang tercantum pada papan pengumuman masing-masing bank atau dimedia cetak dan suku negosiasi, suku negosiasi diberikan kepada nasabah-nasabah besar dengan maksud agar dengan kelebihan suku bunga tersebut mau menyimpan di bank yang bersangkutan.
  • Suku bunga tabungan, suku bunga yang di peruntukan bagi nasabah tabungan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uang di bank.

Indikator Suku Bunga

Indikator suku bunga dalam jurnal Eko Suprapto, Maria Mimin M. dan Azis Fatoni yang berjudul "Pengaruh Fasilitas Kredit, Suku Bunga, Jangka Waktu Dan Jumlah Kredit Terhadap Keputusan Menggunakan Kredit PD BPR BKK Kota Semarang Cabang Mijen" yang mengaju kepada  fungsi dan peran suku bunga sesuai dengan teori Sukirno (2006:382), yaitu:
  • Membantu mengalirkan tabungan berjalan ke arah investasi;
  • Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia;
  • Menyeimbangkan jumlah uang beredar;
  • Merupakan alat penting kebijakan pemerintah.

Menurut Muhammad Garniwa dalam skripsinya yang berjudul "Pengaruh Suku Bunga Kredit dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar DI Bursa Efek IndonesianTahun 2012-2014) menjelaskan bahwa indikator suku bunga kredit adalah SBDK. SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit) merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh bank termasuk ekspektasi keuntungan yang akan diperoleh.

Menurut SEBI No. 15/1/DPNP tanggal 15 Januari 2013 bahwa SBDK dihitung secara per tahun dalam bentuk presentase (%) yang diperhitungnya dilakukan berdasarkan 3 komponen yaitu:
  • Harga Pokok Dana untuk Kredit yang timbul dari kegiatan penghimpunan dana;
  • Biaya Overhead yang dikeluarkan bank berupa beban operasional bukan harga yang dikeluarkan untuk kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit termasuk biaya pajak yang harus dibayar;
  • Profit Margin (Margin Keuntungan) yang ditetapkan bank dalam kegiatan penyaluran kredit
Sementara menurut Herman Darmawan (2011:126) komponen-komponen yang menentukan suku bunga kredit adalah sebagai berikut:
  • Biaya Dana yang Siap Dipinjamkan
  • Overhead Cost
  • Profut Margin
  • Industry Risk

Menurut Fajar Adhitya dalam jurnal yang berjudul "Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kualitas Pelayanan Inti, Kulalitas Pelayanan Periferal Dan Kemampuan Tenaga Marketing Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan Kredit Di Bank Mandiri Unit Mikro DIstrik Semarang" menjelaskan bebrapa indikator dari suku bunga kredit:

  • Tingkat suku bunga 
  • Penetapan suku bunga berdasarkan plafon pengajuan
  • Sistem Pembebanan bunga kredit
  • Perbandingan suku bunga kredit dengan bank lain
  • Diskriminasi dalam pemberian suku bunga kredit

Menurut Ainun Jariah dalam jurnalnya yang berjudul "Analisis Suku Bunga Kredit Dan Kualitas Pelayanan Serta Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Nasabah Pada BPR Di Lumajang" menejlaskan bahwa indikator suku bunga sebagai berikut:
  • Manfaat suku bunga artinya suku bunga yang ditawarkan sesuai dengan manfaatnya, sehingga nasabah tertarik untuk menggunakan jasa kredit
  • Besar suku bunga artinya suku bunga kredit yang ditawarkan dapat dijangkau oleh kindisi keuangan nasabahnya
  • Perbangian suku bunga dengan bank lain artinya suku bunga yang ditawarkan bersaing dengan jasa keuangan lain yang sejenis.
Menurut Satriyo Agilwaseno, Drs, Saryadi, M.Si dan Dra. Sri Suryoko, M.Si dalam jurnalnya yang berjudul "Pengaruh Kualitas Pelayanan, Suku Bunga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pengambilan Kredit Di PD BKK Pemalang" menjelaskan bahwa indikator suku bunga adalah:
  • Besarnya tingkat suku bunga
  • Perbandingan dengan bank lain yang sejenis
  • Kesesuaian jangka waktu pembayaran kredit
  • Kesesuaian suku bunga dengan kemampuan nasabah dalam melunasi angsuran


Share:

Saturday, December 21, 2019

LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MEREK

Perilaku konsumen merupakan cara langsung untuk memnentukan seberapa besar loyalitas konsumen terhadap suatu merek, khususnya perilaku yang sudah menjadi kebiasaan dengan mengetahui pola-pola pembelian yang biasa dilakukan oleh konsumen dengan pembelian rutin atau pembelian ulang (purchase rate) terhadap suatu produk yang didorongkan pada minat pengambilan keputusan. Jika konsumen merasa cocok dan percaya terhadap suatu merek, maka konsumen akan kembali membeli ulang produk yang sama. Beberapa tingkatan loyalitas konsumen adalah sebagai berikut:

  • Brand Switchers (Berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkatan loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan tingkat yang paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek lain mengidentifikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal. Pada tingkatan ini merek apapun mereka anggap memadai serta memegang peranan yang sangat kecil dalam keputusan pembelian. Ciri yang paling nampak dari jenis konsumen ini adalah membeli suatu produk karena harganya murah.

  • Habitual Buyer (Pembeli yang bersifat kebiasaan)
Dapat dikategorikan sebagai konsumen yang puas dengan merek produk yang dikonsumsi dan tidak ada alasan yang cukup untuk menciptakan keingan untuk membeli produk lain, terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha, biaya maupun pengorbanan lain. Pembeli lebih didasarkan pada kebiasaan semata.

  • Satisfied Buyer (Pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pelanggan masuk dalam kategori puas bila mengkonsumsi merek tersebut, meskipun mungkin saja mereka beralih dari merek lain. dengan menanggung biaya peralihan. Untuk dapat menarik minat para pelanggan pada tingkat ini, pesaing perlu menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasi dari biaya peralihan yang dilakukan konsumen.

  • Likes the Brand (Menyukai merek)
Pelanggan sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pilihan terhadap suatu merek dilandasi pada asosiasi seperti simbol, rangkaian, pengalaman dalam menggunakannya atau kesan kualitas yang tinggi.

  • Committed Buyer (Pembeli yang Komit)
Tingkatan tertinggi pada piramida loyalitas. Merupakan pelanggan yang setia dan memiliki kebanggan sebagai pengguna suatu merek. Salah satu aktualisasi loyalitas pelanggan ditunjukan dengan tindakan merekomendasikan dan mempromosikan produk tersebut kepada orang lain.



Share:

PENGERTIAN DAN MANFAAT MEREK


Dalam dunia industri, istilah merek menjadi salah satu kata yang popular dalam kehidupan sehari-hari. Merek sekarang tidak hanya dikaitkan oleh produk tetapu juga dengan berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan (Knapp, 2000). Menurut American Association (Kotler, 2000) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol rancangan atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual agar dapat membedakan produk tersbut dari prosuk pesaing.

Merek memberi sejumlah keuntungan pada produsen maupun konsumen. Simamora (2002) menyebutkan dengan adanya merek, masyarakat mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan memperoleh informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya merek oleh masyarakat membuat pihak perusahaan meningkatkan inovasi produk untuk menghadapi  persaingan. Sedangkan bagi produsen merek tentunya bermanfaat untuk melakukan segementasi pasar, menarik konsumen untuk membeli produk dari merek tersebut serta memberikan perlindungan terhadap produk yang dihasilkan.

Merek mempunyai makna yang berebda-beda bagi para produsen. Menurut Hermawan Kertajaya (dalam Simamora, 2002), perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda dalam memandang merek. Hal itu tergantung pada tipe pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Berikut ini adalah tipe-tipe pemasaran yang biasa digunakan oleh berbagai perusahaan:
  1. No Marketing, tipe pemasaran ini dilakukan pada saat perusahaan memonopoli pasar dan tidak memiliki pesaing. Konsumen pasti mencari produk karena tidak ada pilihan. Dalam hal ini, merek hanya dianggap sekedar nama.
  2. Mass Markting, tipe pemasaran ini dilakukan ketika perusahaan sudah memiliki pesaing walaupun pesaingnya lemah, untuk itu perusahaan masih menguasai sebagaian besar pasar dengan melakukan pemasaran massal (mass marketing), dan pada saat itu merek tidak lebih dari sekedar mengenalkan produk (brand awareness).
  3. Segmented Marketing, dilakukan pada saat persaingan mulai ketat, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. Dalam tipe pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra baik tentang mareknya, karena itu merek diperlukan sebagai jangkar asosiasi (brand association).
  4. Niche Marketing, ketika persaingan bertambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan segmen, melaikan ceruk pasar (niche marekting) yang ukurannya lebih kecil tetapi memiliki perilaku khas. Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan kesan bahwa mereknya berkualitas, karena itu merek adalah persepsi kualitas (perceived quality).
  5. Individualized Marketing, ketika sudah mencapai puncak persaingan, bagi perusahaan merek berkaitan dangan loyalitas (brand loyality). Dalam puncak persaingan tentunya jumlah pesaing sangat banyak dengan berbagai strategi yang digunakan dan konsumen tidak mau hanya sekedar dipandang sebagai pembeli saja, kaena itu perusahaan harus menjalin kemitraan dengan konsumen melalui individualized marketing.
Merek juga bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai (Keller, 2003) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2005,20):
  1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sidaan dan pencatatan akuntasi.
  2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau produk yang unik.
  3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
  4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
  5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
Manfaat merek bagi konsumen adalah:
  1. Identifikasi: Memberikan makna bagi produk, mudah mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari.
  2. Praktikalitas: Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang identik dan loyalitas.
  3. Jaminan: Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu dan ditempat berbeda.
  4. Optimisasi: Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.
  5. Karakteristik: Mendaptkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain.
  6. Kontinuitas: Kepuasan terwujud melalui familaritas dan intimasi merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun.
  7. Hedonistik: Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan komunikasinya.
  8. Etis: Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.



Share:

Sunday, December 15, 2019

SOAL OLIMPIADE FISIKA SMA PMJ (PRIMAGAMA MENCARI JUARA)

Primagama adalah lembaga pendidikan diluar sekolah yang berdiri pada tahun 1982 oleh Purdi E. Chandra di Kota Yogyakarta. Dengan target untuk meningkatkan prestasi akademik di sekolah, Ujian Akhir Sekolah, Ujian Nasional, dan Suskes Ujian Masuk Perguruan Tinggi serta sekolah kedinasan (bagi SMA/SMK) sekarang primagam memiliki 461 cabang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa aktif 90.000 setahun dan 8000 dosen. Sudah tidak dipungkiri bahwa Primagama merupakan salah satu lembaga pendidikan favorit bagi para pelajar. 

Setiap tahunnya Primagama mengadakan event, salah satunya adalah Primagama Mencari Juara (PMJ). Primagama Mencari Juara (PMJ) bertujuan untuk mencari bibit-bibit unggul peljar berprestasi di bidang olimpiade. Tidak heran Primagama Mencari Juara (PMJ) selalu diikuti oleh ratusan ribu siswa dan siswi  di Indonesia. Selain berkesempatan menjadi juara, event Primagama Mencari Juara (PMJ) menjadi ajang pemanasan sebelum menghadapi Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang setiap tahun diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 

Disini admin akan memberikan contoh soal olimpiade fisika SMA Primagama Mencari Juara:

Soal dapat di download DISINI
Share:

SOAL OLIMPIADE EKONOMI SMA PMJ (PRIMAGAMA MENCARI JUARA)


Primagama adalah lembaga pendidikan diluar sekolah yang berdiri pada tahun 1982 oleh Purdi E. Chandra di Kota Yogyakarta. Dengan target untuk meningkatkan prestasi akademik di sekolah, Ujian Akhir Sekolah, Ujian Nasional, dan Suskes Ujian Masuk Perguruan Tinggi serta sekolah kedinasan (bagi SMA/SMK) sekarang primagam memiliki 461 cabang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa aktif 90.000 setahun dan 8000 dosen. Sudah tidak dipungkiri bahwa Primagama merupakan salah satu lembaga pendidikan favorit bagi para pelajar. 

Setiap tahunnya Primagama mengadakan event, salah satunya adalah Primagama Mencari Juara (PMJ). Primagama Mencari Juara (PMJ) bertujuan untuk mencari bibit-bibit unggul peljar berprestasi di bidang olimpiade. Tidak heran Primagama Mencari Juara (PMJ) selalu diikuti oleh ratusan ribu siswa dan siswi  di Indonesia. Selain berkesempatan menjadi juara, event Primagama Mencari Juara (PMJ) menjadi ajang pemanasan sebelum menghadapi Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang setiap tahun diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 

Disini admin akan memberikan contoh soal olimpiade ekonomi SMA Primagama Mencari Juara:

Soal dapat di download DISINI
Share:
Powered by Blogger.