Dalam konteks manajemen investasi, risik merupakan besarnya penyimpanan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya.
Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa besar jauh hasil yang diperoleh dapat menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat statistik yang digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut adalah varians atau standar deviasi. Semakin besar nilainya, berarti semakin besar penyimpangannya (berarti semakin tinggi risikonya). Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko, maka investor dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Investor yang menyukai risiko (risk seeker)
Risk seeker merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua piliihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih memilih investasi dengan risiko yang lebih tinggi. Biasanya investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi.
- Investor yang netral terhadap risiko (risk neutral)
Risk neutral merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama setiap kenaikan risiko. Investor jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.
- Investor yang menghindari risiko (risk averter)
Risk averterI adalah investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian sama namun risiko yang berbedam maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih rendah. Biasanya investor jenis ini cenderung mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang dan terencana.
0 komentar:
Post a Comment